- Back to Home »
- Ada , Asia , Bali , Eid ul-Fitr , Idul Fitri , Indonesia , Languages , Programming , tabungan »
- Cara Bijak Mengatur Keuangan Menjelang Idul Fitri
[caption id="" align="alignleft" width="240"] Eid ul-Fitr – Morning Sarong (Photo credit: Ikhlasul Amal)[/caption]
Lebaran sebentar lagi, kata Bimbo. Apakah kita sudah siap lahir bathin
untuk menyambutnya?
Sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan di masyarakat kita, lebaran Idul
Fitri selalu dipersiapkan dengan meriah, baik di masyarakat kecil maupun
menengah. Apalagi THR atau tunjangan hari raya sudah dibagikan oleh
perusahaan, sehingga ada uang ekstra untuk dibelanjakan demi perayaan
Idul Fitri.
Bagaimana cara bijak mengatur keuangan menjelang Idul Fitri tahun ini?
Mayoritas masyarakat membelanjakan hampir seluruh uang mereka untuk
merayakan lebaran Idul Fitri. Padahal, kebutuhan hidup tahun 2012 ini
cukup banyak, apalagi anak-anak baru saja masuk sekolah.
Berikut ini adalah problem dan solusinya untuk Anda:
1. Biaya mudik lebaran
Sudah jauh hari tiket kereta api habis terjual, terutama untuk H-7
sampai H+7 Idul Fitri tahun ini. Banyak anggota masyarakat yang hanya
bisa membeli tiket setelah mendapatkan THR, sehingga mereka terpaksa
menggunakan moda transportasi lain yang sudah mengalami kenaikan harga
selama libur lebaran.
Solusinya adalah: mempersiapkan tabungan khusus untuk biaya mudik
lebarat di tahun depan. Dengan memiliki tabungan khusus, pemudik bisa
lebih leluasa untuk membeli tiket di saat harga masih murah, dan tidak
tergantung pada THR sehingga biaya mudik lebaran bisa ditekan lebih dalam.
2. Belanja pakaian baru
Lebaran juga identik dengan pakaian baru, dan untuk keluarga yang
memiliki lebih dari 1 anak, tentu saja harus berhati-hati dalam
membelanjakan uang mereka untuk membeli baju baru.
Kegiatan belanja lebaran ini memang tidak bisa dihindari, mengingat
banyak toko dan department store yang menggelar diskon besar-besaran
sehingga masyarakat pasti terlena dan bisa kalap ketika memborong
pakaian diskon tersebut.
Solusinya adalah: baju lebaran tidak harus dibeli saat menjelang
lebaran, sehingga anda bisa mengatur keuangan untuk membeli pakaian baru
pada saat ada diskon namun tidak berdekatan dengan bulan puasa dan
lebaran. Kedua, lebaran tidak selalu identik dengan pakaian baru, karena
perayaan ini jauh lebih bermakna ketika kita mempersiapkan rohani kita
daripada jasmani.
3. Belanja makanan dan parcel
Hampir semua masyarakat yang berlebaran pasti memasak hidangan khusus
untuk hari raya Idul Fitri. Padahal di saat ini justru bahan makanan
mengalami kenaikan yang sangat signifikan sehingga mungkin terjadi
pemborosan. Apalagi ada masyarakat yang memang harus menyediakan parsel
untuk kolega bisnis, dan sanak sodara.
Solusinya adalah: masaklah makanan yang bisa dipanaskan dan dihidangkan
beberapa hari, sehingga tidak mubazir. Untuk minuman, akan lebih bagus
jika hanya menyediakan air mineral dibandingkan dengan minuman soda dan
sirup, karena pada saat puasa, justru kita diingatkan untuk tetap
menjadi orang yang sederhana dan tidak berlebihan.
Untuk kiriman parsel, sebaiknya dihitung kembali apakah benar-benar
perlu, atau tidak.
4. Sedekah zakat fitrah
Hari raya Idul Fitri adalah hari untuk berbagi, terutama kepada sesama
sodara yang masih berkekurangan. Zakat fitrah itu perlu untuk melengkapi
ibadah shaum kita. Untuk itu, perlu kita rencanakan dengan baik dana dan
waktu penyerahan zakat fitrah ini.
Solusinya adalah: carilah tempat penyalur zakat yang resmi, dan salurkan
zakat anda ke tempat itu. Mintalah laporan resmi dari zakat anda, supaya
anda bisa memantau dengan baik apa yang anda sedekahkan.
5. Keuangan setelah lebaran
Lebaran memang hari yang ditunggu-tunggu, namun jangan sampai setelah
lebaran justru keuangan kita menjadi lebih besar pasak daripada tiang.
Penggunaan kartu kredit yang berlebihan juga bisa membawa dampak
keuangan yang tidak sehat di kemudian hari.
Fokuslah pada perbaikan rohani kita, lebih daripada jasmani kita. Uang
memang penting, namun jika tidak dikelola dengan baik, uang bisa menjadi
masalah yang pelik di masa depan.
Setelah lebaran, anda harus menghitung ulang semua pengeluaran baik yang
terduga maupun tidak terduga, karena biasanya ketika hari raya kita
tidak berpikir panjang untuk menghambur-hamburkan uang yang kita punya,
padahal kebutuhan lain setelah itu masih banyak dan mungkin lebih
penting daripada sekadar berhura-hura di hari raya.
Semoga tips ini bisa membuat kita lebih bijak dalam mengatur keuangan
menjelang dan setelah Idul Fitri.