- Back to Home »
- deposito USD , Finance , investasi , investasi USD , obligasi USD , reksa dana USD , reksadana , tabungan , tabungan USD »
- Pertanyaan Tentang Investasi USD
Tanya:
Dear pengasuh kolom keuangan PR, saya ingin meminta saran mengenai apa yang harus saya lakukan saat ini dengan investasi saya dalam bentuk USD, selain itu saya mempunyai tabungan dalam USD yang cukup besar.
Bpk Soekamto, Bandung
Jawab:
A. Investasi dalam USD
Jika Bpk Soekamto bisa menjelaskan lebih rinci tentang jenis investasi yang sudah Anda jalankan, kami pasti bisa menjawab lebih tepat tentang kekuatiran Bpk Soekamto terhadap fluktuasi USD dan krisis Eropa yang belum selesai sampai saat ini.
Untuk jawaban umum, kami bisa menyebutkan secara sistematis urutan instrumen investasi USD berdasarkan tingkat resiko, dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sebagai berikut:
1. Deposito berjangka US Dollar.
Deposito adalah instrumen investasi dengan resiko yang kecil. Melalui deposito berjangka, Anda dapat menjaga nilai pokok dari uang yang Anda investasikan.
Oleh karena itu, bila Anda memiliki investasi dalam bentuk deposito berjangka, investasi Anda akan aman dari penurunan nilai pokok, walaupun suku bunga bergerak naik turun. Fluktuasi suku bunga bank hanya akan berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang Anda terima, tidak pada penurunan atau kenaikan nilai pokok uang yang Anda investasikan.
Rate deposito berjangka dalam USD saat ini: 1% - 2% gross per tahun.
2. Obligasi Pemerintah Indonesia berdenominasi US Dollar
Obligasi pemerintah biasa disebut juga dengan "obligasi bebas risiko" sebab pemerintahan suatu negara dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasinya pada saat jatuh tempo.
Obligasi USD Pemerintah RI, 4% - 5% gross return per tahun (belum dipotong pajak).
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap dalam US Dollar
Reksa dana pendapatan tetap (contohnya di sini dalam USD) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Kemudian, Reksa Dana Dollar Tidak Terpengaruh Risiko Kurs Karena Sudah Berbentuk US Dollar.
Reksa dana USD, 5% - 7% gross return per tahun.
4. Reksa Dana Saham dalam US Dollar
Reksa dana Saham (dalam USD) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.
Setiap orang yang ingin berinvestasi bisa mencari dan menemukan keempat instrumen investasi USD tersebut di atas, yang hanya ada di institusi keuangan seperti Bank dan perusahaan sekuritas di kota tempat Bapak Soekamto tinggal.
Biasanya, instrumen investasi di atas akan dijelaskan langsung oleh para Relationship Manager yang sudah bersertifikasi dan mempunyai kualifikasi tertentu dalam bidangnya.
Perlu kita perhatikan juga tiga hal di bawah ini yang menyangkut pengelolaan investasi USD yaitu:
1. Jangka waktu investasi
Pada umumnya orang berinvestasi untuk menyiapkan masa depan yang lebih cerah. Ini artinya, investasi yang normal adalah investasi jangka panjang, misalnya untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan. Investasi dalam bentuk USD juga tetap memiliki karakter jangka panjang.
2. Profil Resiko
Semakin lama kita berinvestasi, maka resiko investasi akan semakin kecil, dan investasi kita akan semakin menguntungkan.
3. Target investasi minimal per tahun di atas tingkat inflasi.
Setiap orang ingin punya investasi yang menguntungkan. Arti dari menguntungkan yang paling dasar adalah profit yang didapat selalu berada di atas tingkat inflasi tahunan.
Contohnya: jika Bapak memiliki investasi dengan return plan 14% per tahun, maka profit investasi Bapak adalah positif, karena tingkat inflasi tahunan masih berada di 12%.
B. Tabungan dalam USD
Mari kita asumsikan Bapak Soekamto menggunakan dana tabungan USD tersebut untuk transaksi bisnis sehari-hari. Maka, dengan kondisi pasar yang terus menerus berfluktuasi, Bapak Soekamto harus merencanakan transaksi bisnis dalam bentuk USD ini secara lebih ketat dan cermat.
Hal ini untuk menghindari kerugian atas bisnis yang Bapak jalankan, jika sewaktu-waktu USD turun banyak, atau justru naik banyak dibandingkan dengan mata uang Rupiah.
Jika ternyata tabungan Bapak Soekamto dalam bentuk USD tidak sepenuhnya dipakai untuk transaksi bisnis, maka sebaiknya bisa Bapak pikirkan untuk memindahkan tabungan USD tersebut menjadi investasi dalam USD seperti yang sudah dijelaskan di atas, sehingga tingkat kerugian atas pertukaran mata uang asing menjadi lebih kecil.
Demikian saran kami, semoga berguna.